Selasa, 31 Maret 2009

Bikers Tiger Batam

Puas akhrinya gw, dan udah hampir setaon gw gabung ama club "BIKERS TIGER BATAM" dan bisa liat di http://bikerstigerbatam.blogspot.com hampir bisa dipastikan semua kegiatannya seru abis dan MANTAP. Ditambah club ini disponsori oleh Djarum Black dan Honda Capella

Udah 4 piala disabet ama si kuda besi gue dan udah masuk Otoplus, Batam auto dan beberapa edisi surat kabar lokal Batam. Puas akhirnya gw ama hasil perkawinan dua kuda besi ini. Oh ya yang gw pasang ini adalah cat ketiga dan yg paling keren buat gw

Mantap de pokoknya

Senin, 30 Maret 2009

Offroad es lo mejor de Todo




Offroad salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan, kami 3 bulan yang lalu bekerjasama dengan Bandara Hang Nadim melakukan penanaman 1000 pohon disekitar lokasin Bandara Internasional yang terkenal tersebut. Saat akan memasuki beberapa lokasi tepatnya 1 km dari wilayah Bandara, kami mendapati satu aliran sungai yang selama ini digunakan penduduk untuk mengambil pasir. Saat itu beberapa mobil offroad dari Alaska Team yang mayoritas menggunakan jenis Suzuki Samurai bisa menembus medan tersebut, saat mobil gue Toyota Land Cruiser tahun 81 Canvas lewat..... blug plung kecebur deh!!!!!.

Untung saat itu team Biang Lumpur yang mayoritas mobil sejenis gue muncul, dan akhirnya bisa ditarik keluar. Dan kemudian kita lanjut lagi ..... Mantapkan

Rabu, 25 Maret 2009

Vietnam





Petandingan persahabatan antara PSCT dengan PS Vietubes yang dilakukan pada bulan Desember 2008. Saat itu saya ditunjuk sebagai Pimpro kunjungan ke Vietnam dalam rangka pertandingan persahabatan ini. Kota yang kami kunjungi saat itu adalah Vung Tau, Vietnam yang kira2 4 jam dari Hanoi

Batang hari Q



Batang hari terletak sekitar 60 km dari kota jambi. Kota kecil yang dipenuhi perkebunan karet dan kelapa sawit.

Banyak yg menyangka kalau putera jambi itu hanya anak suku rimba yang tergantung dengan alam dimana dia tinggal, ternyata dari banyak anggapan orang tersebut ada seorang anak (almh) Drs. H. Abdul Madjid Budjang yang bisa merasakan dunia luar selain dijambi.

Tahun 1980 adalah awal dari perubahan pemikiran ayahanda untuk mencoba nasib di Ibukota Jakarta. Dimana saat itu Ibukota jakarta sangat amat berbeda dari yang pernah saya alami saat ini, tidak ada kemacetan, ramah penduduknya, indah dan bersih serta masih banyak delman yang ditarik oleh kuda-kuda lokal yang jantan.

Meninggalkan Jambi dengan harapan bisa meniti karier di kota Batavia saat itu bukanlah hal yang mudah untuk terwujud. Kala itu kami tinggal di salahsatu gang milik Bang Pitung (pahlawan Betawi yang gagah berani), setiap hari aroma kambing tampak jernih dihidungqu apalagi tidak ada rasa sunyi yang selama ini didapatkan dari kota Jambi yang selama 6 tahun menemaniqu.